7 ANAK TANGGA MENUJU SURGA FIRDAUS


Firdaus (Arab: فردوس) adalah nama surga tertinggi dan mulia di alam baka, berasal dari kata firdaws. Juga kata pinjaman dari bahasa Persia kuno (pairidaeza) yang berarti taman yang dikelilingi tembok. Kata Yunani paradeisos pertama sekali dipakai oleh Xenofon untuk taman dari raja-raja Persia. 


Xenophon adalah seorang sejarawan Yunani, filsuf, tentara bayaran, dan murid Socrates. Ia dikenal karena merekam data historis selama abad ke 5 dan 4 SM. Dia mendokumentasikan fakta-fakta sejarah di zamannya. ... Seiring dengan pekerjaannya yang produktif sebagai sejarawan, Xenophon memiliki minat besar dalam politik. ( 26 Sep 2019 Wikipedia)


Socrates adalah filsuf dari Yunani yang merupakan salah satu figur paling penting dalam tradisi filosofis barat. Socrates lahir di Athena dan merupakan generasi pertama  dari 3 Ahli filsafat  besar dari Yunani selain Plato dan Aristoteles ( wikipedia)


Bagaimana gambaran surga Firdaus menurut Rosulullah SAW  manusia yang palipurna? Beliau menggambarkan kepada umatnya tentang surga firdaus  dalam hadits dari Anas bin Malik ra, Nabi SAW bersabda :   " Firdaus adalah surga yang paling tinggi, yang paling bagus, dan yang paling Afdhal". ( HR. Turmudzi 3174).


Dari Abu Hurairah r.a,  Nabi SAW  bersabda: " Di surga itu terdapat 100 tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah. Jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Karena itu, jika kalian memintanya kepada Allah  mintalah firdaus. Karena sungguh dia adalah surga  yang paling tengah dan paling  tinggi. Di atasnya ada Arsy sang maha pengasih dan darinya sumber sungai - sungai surga . ( HR. Bukhari 2790 dan Ibnu Hiban  4611). 


Bayangan manusia tidak akan sanggup menjangkau keindahan surga. Puncak kenikmatan ini  dirahasiakan oleh Allah  SWT. Sehingga membuat manusia semakin penasaran dan selalu berharap  untuk bisa mendapatkannya.


Dalam masalah kehidupan akhirat. Manusia diminta untuk  mencari yang terbaik. Bukan psimis. Agar manusia terpacu  untuk selalu berlomba. Rosulullah sangat paham ketakwaan umatnya tidak sama. Sehingga balasan yang mereka terima akan berbeda. Namun beliau memotivasi kita untuk meminta firdaus. Ini membuktikan  agar kita memiliki jiwa optimis  untuk mendapatkan yang terbaik di akhirat.


Sebagai seorang muslim yang sadar akan akhirat , dia akan berlomba untuk bisa mendapatkan balasan yang terbaik. Ada tujuh anak tangga yang harus dilalui agar kita dapat menuju surga firdaus .


Pertama khusu dalam sholat. Sesuai Firman Allah yang berbunyi:


الَّذِیۡنَ ہُمۡ  فِیۡ صَلَاتِہِمۡ خٰشِعُوۡنَ ۙ﴿۳﴾

Mereka yang khusyuk*, dalam shalatnya (Al-Mu’minun:3 / Bismilah dihitung sebagai ayat pertama )

*Dengan ayat ini, mulai penggambaran mengenai kondisi-kondisi atau prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi oleh seorang mukmin sebelum dapat berharap untuk memperoleh sukses dalam kehidupan dan mencapai tujuan puncak, yang untuk itu Tuhan telah menciptakan dia. Syarat-syarat tersebut dapat dianggap sama banyaknya dengan tingkat perkembangan rohani manusia. Tingkat atau pal pertama dalam perjalanan roh manusia ialah bahwa seorang mukmin harus menghadap kepada Tuhan dengan penuh kerendahan diri, merasa gentar oleh keagungan Ilahi, dan dengan hati yang penuh penyesalan dan jiwa yang merendahkan diri.


Kedua menjauhi hal yang sia- sia. Sesuai firman Allah:

وَ الَّذِیۡنَ ہُمۡ عَنِ اللَّغۡوِ  مُعۡرِضُوۡنَ ﴿ۙ۴﴾

mereka yang men-jauhkan diri dari hal yang sia-sia* (Al-Mu’minun:4)


*Tingkat kedua terletak dalam keberpalingan dari segala macam percakapan dan pemikiran yang tak berguna, dan dari amal perbuatan sia-sia, percuma, dan tidak membawa manfaat. Kehidupan merupakan suatu kenyataan yang suram dan serius; dan seorang mukmin harus menanggapinya demikian. Ia harus mempergunakan setiap saat dalam kehidupannya dengan cara yang bermanfaat dan menjauhi semua kesibukan sia-sia yang tidak berguna.


Ketiga membayar zakat. Sesuai firman Allah SWT: 

وَ الَّذِیۡنَ ہُمۡ  لِلزَّکٰوۃِ  فٰعِلُوۡنَ ۙ﴿۵﴾

Dan mereka yang membayar zakat*,(Al-Mu’minun:5)


*Tujuan zakat bukan hanya menyediakan sarana-sarana untuk meringankan beban orang-orang yang keadaannya menyedihkan, atau untuk memajukan kesejahteraan golongan masyarakat yang secara ekonomis kurang beruntung, melainkan mencegah juga penimbunan uang dan bahan-bahan keperluan, dan dengan demikian menjamin kelancaran perputaran kedua-duanya (uang dan barang – peny.), agar tercipta keseimbangan ekonomi yang sehat.


Keempat menjaga kemaluannya/ pardahnya. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi: 


وَ الَّذِیۡنَ ہُمۡ  لِفُرُوۡجِہِمۡ حٰفِظُوۡنَ ۙ﴿۶﴾

Dan mereka yang menjaga kemaluannya (Al-Mu’minun:6)

اِلَّا عَلٰۤی اَزۡوَاجِہِمۡ اَوۡ مَا مَلَکَتۡ اَیۡمَانُہُمۡ فَاِنَّہُمۡ غَیۡرُ   مَلُوۡمِیۡنَ ۚ﴿۷﴾

Kecuali terhadap istri-istri mereka atau apa yang dimiliki tangan kanan mereka*, maka se-sungguhnya mereka tidak tercela (Al-Mu’minun:7)


Kelima dan ke enam adalah

وَ الَّذِیۡنَ ہُمۡ  لِاَمٰنٰتِہِمۡ وَ عَہۡدِہِمۡ رٰعُوۡنَ ۙ﴿۹﴾

 Dan mereka yang memelihara amanat - amanat dan perjanjian-perjanjiannya, (Al-Mu’minun:9)



Ketujuh yaitu  mereka yang memelihara shalat- shalatnya. Sesuai firman Allah 

وَ الَّذِیۡنَ ہُمۡ عَلٰی صَلَوٰتِہِمۡ یُحَافِظُوۡنَ  ۘ﴿۱۰﴾

" Dan mereka yang memelihara shalat - shalatnya". ( Al- Mu'minun:10).


Ayat ini menandai tingkat perkembangan   rohani yang terakhir dan tertinggi dimana zikir ilahi  menjadi fitrat kedua bagi seorang mukmin, dan bagian yang tak terpisahkan dari wujudnya, serta penghibur bagi ruhnya. Pada tingkat ini ia menaruh perhatian khusus kepada amal ibadah yang dilukiskan bersama- sama ( berjemaah), yang menunjukan bahwa perasaan dan kesadaran berkaum menjadi sangat kuat dalam dirinya dan ia membelakangkan kepentingan - kepentingan pribadi dan mendahulukan kebaikan masyarakat dan bangsa. ( Al - Qur'an terjemahan dan tafsir singkat  no  1982 hal 1198 )


Mereka itulah orang-orang yang akan menjadi pewaris, (Al-Mu’minun:11)

الَّذِیۡنَ یَرِثُوۡنَ الۡفِرۡدَوۡسَ ؕ ہُمۡ  فِیۡہَا خٰلِدُوۡنَ ﴿۱۲﴾

Yaitu orang-orang yang akan mewarisi Firdaus*. Mereka akan tinggal kekal di dalamnya. (Al-Mu’minun:12)

*Karena orang-orang mukmin yang disebut dalam ayat-ayat yang mendahuluinya menghimpun dalam diri mereka segala macam sifat mulia, maka mereka akan disuruh bermukim di taman Firdaus yang berisikan segala sesuatu yang  terdapat dalam kebun mana pun (Lane). Sebab mereka mendatangkan maut terhadap keinginan-keinginan mereka sendiri, maka sebagai imbalannya Tuhan akan memberi mereka kehidupan kekal dan mereka akan memperoleh segala yang mereka inginkan (QS.50: 36).


Semoga kita termasuk  hamba - hamba  Allah yang shaleh yang mampu menghimpun dalam diri kita  segala macam sifat mulia, dan takut kepada Tuhan dan beriman kepada tanda - tanda - Nya  serta mempunyai keyakinan teguh mengenai keesaan- Nya, lalu dengan sekuat tenaga melakukan amal - amal  yang baik dan berlomba dalam mengerjakan kebaikan hingga kita layak untuk bermukim  di taman Firdaus  yang berisikan segala sesuatu yang terdapat dalam kebun mana pun sebagai mana yang digambarkan di atas. Aamiin.

Komentar

  1. Aamiin Allahumma aamiin
    Tulisannya Bagus, semoga sy bisa menulis seindah ini 😍😍

    BalasHapus
  2. Jazakumullah Bu Aisyah. Ibu yakin bu Aisyah tulisannya lebih kereen. Ibu sangat senang membaca karya tulisnya. Sukses selalu ya 😍

    BalasHapus
  3. Masya Allah. Tingkatkan terus semangat menulisnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer